Berapa soal TOEFL iBT? Adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh calon peserta tes yang ingin mengetahui jumlah dan format soal yang akan mereka hadapi.
TOEFL iBT memiliki berbagai jenis pertanyaan yang dirancang untuk menguji keterampilan bahasa Inggris secara menyeluruh dalam konteks akademik.
Memahami jumlah dan jenis soal dalam TOEFL iBT sangat penting agar kamu bisa mempersiapkan diri dengan strategi yang tepat.
Lister akan menjelaskan secara rinci jumlah soal di setiap bagian, struktur tes, serta tips agar kamu bisa mengerjakan soal dengan lebih efektif.
Kursus TOEFL iBT, Bantu Kamu Siapkan TOEFL dengan Strategis dan Tepat |
Struktur dan Jumlah Soal TOEFL iBT
TOEFL iBT terdiri dari empat bagian utama, yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Setiap bagian memiliki jumlah soal yang berbeda serta batasan waktu tertentu untuk menguji kemampuan bahasa Inggris secara komprehensif.
1. Jumlah Soal dan Durasi pada Bagian Reading
Bagian Reading dalam TOEFL iBT bertujuan untuk menguji kemampuan peserta dalam memahami teks akademik yang biasa ditemukan di lingkungan perkuliahan.
Dalam bagian ini, peserta akan diberikan 3 hingga 4 teks akademik, di mana setiap teks diikuti oleh 10 pertanyaan.
Dengan demikian, jumlah total soal dalam bagian Reading bisa berkisar antara 30 hingga 40 soal, tergantung pada jumlah teks yang diberikan dalam ujian.
Durasi yang diberikan untuk menyelesaikan bagian Reading adalah 54 hingga 72 menit. Jika peserta mendapatkan tiga teks, waktu pengerjaan yang tersedia adalah 54 menit, sedangkan jika mendapatkan empat teks, waktu yang diberikan menjadi 72 menit.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur waktu dengan baik agar semua pertanyaan dapat dijawab dengan tepat.
Jenis soal dalam bagian Reading meliputi pemahaman ide utama, detail spesifik, inferensi, kosakata dalam konteks akademik, serta hubungan antar gagasan dalam teks.
Selain itu, ada juga pertanyaan yang meminta peserta untuk memilih kalimat yang paling sesuai untuk mengisi bagian yang hilang dalam teks.
Dengan memahami jenis soal yang akan dihadapi, peserta dapat mempersiapkan strategi membaca yang lebih efektif sebelum mengikuti tes.
Contoh Soal Reading:
Teks:
“The domestication of plants and animals was one of the most significant developments in human history. By cultivating crops and raising livestock, early societies were able to transition from nomadic lifestyles to settled agricultural communities.”
Pertanyaan:
What is the main idea of the passage?
A) Early humans relied solely on hunting and gathering.
B) Domestication of plants and animals led to settled societies.
C) Nomadic lifestyles were more advanced than agriculture.
D) Agriculture made hunting unnecessary.
(Jawaban yang benar: B)

2. Jumlah Soal dan Durasi pada Bagian Listening
Bagian Listening dirancang untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami percakapan dan kuliah akademik dalam bahasa Inggris.
Dalam bagian ini, peserta akan mendengarkan 3 hingga 4 kuliah akademik, di mana setiap kuliah diikuti oleh 6 pertanyaan.
Selain itu, peserta juga akan mendengarkan 2 hingga 3 percakapan, masing-masing dengan 5 pertanyaan. Secara keseluruhan, jumlah soal dalam bagian Listening berkisar antara 28 hingga 39 soal.
Durasi waktu yang diberikan untuk bagian Listening adalah 41 hingga 57 menit, tergantung pada jumlah rekaman yang diberikan.
Dalam bagian ini, peserta hanya dapat mendengarkan rekaman satu kali, sehingga sangat penting untuk menyimak dengan baik dan mencatat poin-poin penting dari percakapan atau kuliah yang diberikan.
Soal dalam bagian Listening meliputi pemahaman ide utama, detail penting, maksud pembicara, serta hubungan antar informasi dalam rekaman.
Beberapa pertanyaan juga menguji pemahaman peserta terhadap nada bicara dan sikap pembicara terhadap suatu topik.
Dengan latihan yang cukup dan strategi mendengarkan yang baik, peserta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menangkap informasi yang disampaikan dalam rekaman audio.
Contoh Soal Listening:
(Rekaman percakapan antara mahasiswa dan dosen)
Mahasiswa: “Professor, I was wondering if you could clarify something from yesterday’s lecture about photosynthesis?”
Dosen: “Of course! Were you confused about how plants convert sunlight into energy?”
Mahasiswa: “Yes, especially how the process actually helps the plant grow.”
Pertanyaan:
What is the student’s main problem?
A) He missed the lecture on photosynthesis.
B) He does not understand how plants get energy.
C) He is confused about a specific part of the process.
D) He disagrees with the professor’s explanation.
(Jawaban yang benar: C)
3. Jumlah Soal dan Durasi pada Bagian Speaking
Bagian Speaking dalam TOEFL iBT bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam berbicara dalam berbagai situasi akademik.
Dalam bagian ini, terdapat 4 tugas berbicara, yang terdiri dari 1 tugas independent speaking dan 3 tugas integrated speaking.
Total durasi untuk menyelesaikan bagian Speaking adalah 17 menit. Dalam setiap tugas, peserta akan diberikan waktu 15 hingga 30 detik untuk mempersiapkan jawaban sebelum mulai berbicara.
Waktu berbicara untuk setiap tugas berkisar antara 45 hingga 60 detik, dan jawaban peserta akan direkam untuk kemudian dinilai oleh beberapa penilai independen berdasarkan kelancaran, kejelasan, serta ketepatan dalam menjawab pertanyaan.
Pada tugas Independent Speaking, peserta diminta untuk memberikan opini pribadi mengenai suatu topik tertentu.
Sementara itu, dalam tugas Integrated Speaking, peserta harus membaca teks, mendengarkan rekaman, dan kemudian memberikan respons berdasarkan kedua sumber tersebut.
Karena bagian Speaking mengharuskan peserta untuk berbicara dalam waktu yang terbatas, latihan berbicara dengan spontan dan terstruktur sangat penting untuk meningkatkan performa dalam ujian ini.
Contoh Soal Speaking:
(Independent Speaking Task)
Pertanyaan:
“Some people prefer to study in a group, while others prefer to study alone. Which do you prefer and why?”
Instruksi:
- Kamu memiliki 15 detik untuk berpikir.
- Kamu memiliki 45 detik untuk menjawab.
“I prefer to study alone because it helps me focus better and manage my time effectively. When studying alone, I can set my own pace and concentrate without distractions. In contrast, group study sessions can sometimes be inefficient because of off-topic discussions. Additionally, studying alone allows me to identify my weaknesses and work on them independently. However, if I need clarification on certain topics, I can always discuss them with friends later. Overall, I believe that self-study is the most productive way to learn.”
4. Jumlah Soal dan Durasi pada Bagian Writing
Bagian Writing dalam TOEFL iBT menguji kemampuan peserta dalam menulis dalam konteks akademik. Terdapat 2 tugas utama dalam bagian ini, yaitu Integrated Writing dan Independent Writing.
Dalam Integrated Writing, peserta harus membaca teks akademik, mendengarkan rekaman kuliah, lalu menulis esai berdasarkan informasi yang diperoleh dari kedua sumber tersebut.
Tugas ini menguji kemampuan peserta dalam menggabungkan informasi dari berbagai sumber dan menyusunnya dalam bentuk tulisan yang logis dan terstruktur.
Pada Independent Writing, peserta diminta untuk menulis esai berdasarkan pendapat pribadi mengenai suatu topik tertentu.
Tugas ini bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam menyusun argumen yang jelas dan memberikan dukungan yang kuat terhadap opini yang disampaikan.
Total durasi untuk bagian Writing adalah 50 menit, dengan pembagian 20 menit untuk Integrated Writing dan 30 menit untuk Independent Writing.
Penilaian dalam bagian ini mencakup struktur tulisan, kekayaan kosakata, serta kejelasan dan ketepatan argumen yang disampaikan.
Untuk mendapatkan skor tinggi, peserta perlu berlatih menulis esai akademik secara terstruktur dan memastikan bahwa tulisan mereka bebas dari kesalahan tata bahasa.
Contoh Soal Writing:
(Independent Writing Task)
Pertanyaan:
“Do you agree or disagree with the following statement? Online education is just as effective as traditional classroom learning. Use reasons and examples to support your answer.”
Instruksi:
- Waktu pengerjaan: 30 menit.
- Tulis esai sepanjang minimum 300 kata.
“Online education has become an essential part of learning. Some people argue that it is just as effective as traditional classroom learning, while others believe that physical classrooms provide better educational outcomes. I strongly agree that online education is just as effective as traditional learning because it offers flexibility, accessibility, and interactive learning experiences.
One major advantage of online education is flexibility. Unlike traditional classrooms, online learning allows students to study at their own pace and schedule. For instance, working professionals or students with other commitments can access recorded lectures and complete assignments when it is convenient for them. This flexibility ensures that learning can be personalized, helping students understand concepts better without feeling rushed.
Another key benefit of online education is accessibility. With online learning platforms, students from different geographical locations can access quality education without the need to relocate or commute. For example, a student from a remote village can take courses from top universities without facing transportation or accommodation issues. This accessibility also reduces the cost of education, making it more affordable for students worldwide.
Furthermore, online education has improved significantly with advanced technology, making learning more interactive and engaging. Many platforms use videos, quizzes, discussion forums, and even virtual simulations to enhance understanding. In contrast, traditional classroom learning often relies on textbooks and lectures, which may not be as engaging for some students. Additionally, online courses encourage students to take responsibility for their learning by allowing them to revisit lectures and participate in self-assessments.
In conclusion, online education is just as effective as traditional classroom learning due to its flexibility, accessibility, and interactive features. With the continuous advancement of technology, online education will likely become an even more prominent method of learning in the future. Therefore, students should embrace digital learning as a valuable and effective educational option.”
Persiapkan TOEFL iBT dengan Lister!
Memahami jumlah soal dalam TOEFL iBT saja tidak cukup, kamu juga perlu latihan intensif agar bisa mengerjakan tes dengan lancar.
Lister siap membantu kamu dalam mempersiapkan TOEFL iBT dengan strategi yang efektif dan materi yang sesuai dengan format ujian terbaru.
Dengan Kursus Persiapan TOEFL di Lister, kamu akan mendapatkan bimbingan dari tutor profesional yang berpengalaman dalam membantu peserta meraih skor tinggi.
Kelas dilakukan secara online dengan jadwal yang fleksibel, sehingga kamu bisa belajar kapan saja sesuai dengan kebutuhanmu.
Tersedia pilihan kelas mulai dari 2x hingga 80x pertemuan, dengan harga mulai dari 1,5 jutaan. Selain itu, Lister juga menyediakan kursus bahasa Inggris akademik yang dapat membantumu menguasai keterampilan bahasa yang diperlukan dalam lingkungan universitas.
Yuk, jangan tunda lagi! Segera persiapkan diri untuk TOEFL iBT bersama Lister dan capai skor terbaikmu. Konsultasikan kebutuhan belajarmu sekarang juga melalui WhatsApp!
Sumber gambar sampul: Freepik