Kenapa TOEFL iBT mahal adalah pertanyaan yang sering muncul di kalangan calon peserta tes. Dibandingkan dengan TOEFL ITP atau jenis tes bahasa Inggris lainnya, biaya TOEFL iBT tergolong lebih tinggi karena berbagai faktor.
Lister akan membahas alasan utama di balik mahalnya biaya TOEFL iBT. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, kamu bisa lebih siap secara finansial dan mencari cara terbaik untuk menghemat biaya tes ini.
Kursus TOEFL iBT, Bantu Persiapan Lebih Tertarget |
Kenapa TOEFL iBT Mahal? Cek Faktornya!
Tes TOEFL iBT memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan jenis TOEFL lainnya, seperti TOEFL ITP atau PBT.
Harga yang mahal ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari sistem penyelenggaraan, teknologi yang digunakan, hingga permintaan global yang tinggi.
Berikut adalah beberapa alasan utama yang membuat TOEFL iBT lebih mahal dibandingkan tes bahasa Inggris lainnya.
1. Penyelenggara Resmi dan Standar Internasional
TOEFL iBT diselenggarakan oleh Educational Testing Service (ETS), lembaga berbasis di Amerika Serikat yang juga mengelola berbagai ujian standar global lainnya.
Sebagai penyelenggara resmi, ETS menerapkan standar internasional ketat dalam setiap aspek ujian, mulai dari perancangan soal, sistem penilaian, hingga proses administrasi.
Selain itu, ETS menggunakan metode penelitian linguistik yang canggih dalam menyusun soal-soalnya agar sesuai dengan kebutuhan akademik di universitas internasional.
Proses ini melibatkan tim ahli bahasa Inggris, profesor, dan pakar pendidikan dari berbagai negara. Biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan ini turut berkontribusi pada tingginya harga TOEFL iBT.
Menurut ETS, pengujian berbasis standar global membutuhkan investasi besar untuk memastikan keakuratan dan reliabilitas hasil tes bagi peserta dari berbagai latar belakang.
2. Teknologi Berbasis Internet dan Keamanan Tes
Berbeda dengan TOEFL ITP yang berbasis kertas, TOEFL iBT dilakukan secara online di pusat tes resmi dengan pengawasan ketat untuk mencegah kecurangan.
Tes ini menggunakan teknologi keamanan tinggi, termasuk pengawasan melalui kamera, pemindaian identitas digital, serta perangkat lunak yang mendeteksi aktivitas mencurigakan selama tes berlangsung.
Sebagai contoh, pusat tes TOEFL iBT harus memiliki server yang terenkripsi, koneksi internet dengan standar keamanan tinggi, dan perangkat lunak pengenalan wajah untuk mengidentifikasi peserta.
Proses ini memastikan bahwa hasil tes benar-benar mencerminkan kemampuan peserta tanpa intervensi pihak ketiga. Biaya operasional untuk infrastruktur digital ini sangat tinggi, sehingga berdampak langsung pada harga ujian TOEFL iBT.
3. Komponen Tes yang Lebih Kompleks
TOEFL iBT menguji empat keterampilan utama dalam bahasa Inggris akademik, yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing.
Berbeda dengan TOEFL ITP yang hanya menguji tiga keterampilan tanpa Speaking dan Writing, TOEFL iBT memerlukan evaluasi lebih mendalam yang tidak bisa dilakukan secara otomatis.
Bagian Speaking TOEFL iBT memerlukan rekaman suara peserta yang kemudian dievaluasi oleh evaluator ETS. Selain itu, bagian Writing harus dinilai oleh manusia agar aspek tata bahasa, argumen, dan struktur tulisan bisa dianalisis secara akurat.
Menurut British Council, sistem evaluasi berbasis manusia meningkatkan akurasi penilaian tetapi juga meningkatkan biaya karena memerlukan tenaga ahli bahasa yang terlatih dalam menilai jawaban peserta secara objektif.
4. Fasilitas Pusat Tes dan Infrastruktur
Setiap peserta TOEFL iBT harus mengikuti ujian di pusat tes resmi yang memenuhi standar infrastruktur ETS. Pusat tes harus dilengkapi dengan komputer berkualitas tinggi, koneksi internet stabil, mikrofon untuk sesi Speaking, serta headphone peredam suara untuk sesi Listening.
Selain itu, pusat tes TOEFL iBT memerlukan ruang ujian khusus dengan pengawasan ketat, yang berarti biaya operasionalnya lebih tinggi dibandingkan TOEFL ITP yang hanya memerlukan lembar jawaban dan pensil.
Sebagai contoh, di beberapa negara, pusat tes TOEFL iBT yang memiliki fasilitas lengkap dan lokasi strategis seringkali membebankan biaya tambahan kepada peserta untuk menutupi biaya perawatan infrastruktur ini.
5. Sertifikasi dan Pengiriman Skor ke Institusi Tujuan
Setelah menyelesaikan ujian, peserta akan menerima sertifikat resmi TOEFL iBT yang berlaku selama 2 tahun.
Tidak seperti TOEFL Prediction atau tes bahasa Inggris lainnya, skor TOEFL iBT dapat dikirimkan langsung ke berbagai universitas dan institusi internasional melalui sistem ETS.
ETS mengenakan biaya tambahan untuk setiap pengiriman skor resmi ke universitas tujuan, dengan tarif sekitar USD 20 per institusi.
Menurut informasi dari University of Cambridge Admissions Guide, biaya pengiriman skor ini diperlukan karena universitas ingin memastikan hasil tes yang mereka terima berasal langsung dari ETS tanpa ada kemungkinan pemalsuan.
6. Tingkat Permintaan Global yang Tinggi
TOEFL iBT merupakan salah satu tes bahasa Inggris paling banyak digunakan di dunia sebagai syarat masuk universitas, pendaftaran beasiswa, hingga aplikasi visa kerja. Karena tingginya permintaan, harga tes ini tetap tinggi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar global.
Sebagai contoh, di negara-negara dengan banyak pelajar internasional seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, jumlah peserta TOEFL iBT terus meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan laporan dari ETS pada tahun 2023, lebih dari 2,3 juta peserta dari seluruh dunia mengikuti TOEFL iBT setiap tahun.
Permintaan yang tinggi ini membuat biaya tes tetap mahal karena terbatasnya jumlah pusat tes yang tersedia, terutama di wilayah dengan akses terbatas ke pusat ujian resmi.

Perbandingan Biaya TOEFL iBT dengan Tes Bahasa Inggris Lainnya
Sebelum memilih tes bahasa Inggris yang sesuai, penting bagi kamu untuk mengetahui perbandingan biaya antara TOEFL iBT dan tes lainnya.
Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh cakupan tes, metode penilaian, serta pengakuan internasional yang dimiliki masing-masing ujian.
1. TOEFL iBT vs TOEFL ITP
TOEFL iBT memiliki rentang biaya sekitar Rp2,7 juta – Rp3,7 juta, sedangkan TOEFL ITP hanya berkisar Rp600 ribu – Rp700 ribu. Perbedaan harga yang cukup signifikan ini disebabkan oleh cakupan materi tes yang berbeda.
TOEFL iBT menguji empat keterampilan utama: Listening, Reading, Speaking, dan Writing, yang membuatnya lebih komprehensif.
Sementara itu, TOEFL ITP hanya mencakup Listening, Structure, dan Reading, tanpa ada bagian Speaking dan Writing, sehingga biayanya lebih murah.
2. TOEFL iBT vs IELTS
Biaya TOEFL iBT berkisar antara Rp2,7 juta – Rp3,7 juta, sementara IELTS berada di kisaran Rp3 juta – Rp3,5 juta.
Kedua tes ini memiliki harga yang hampir sama karena keduanya diakui secara global dan menjadi syarat masuk di berbagai universitas serta institusi internasional.
Perbedaan utama terletak pada format dan metode penilaian tes Speaking. IELTS menggunakan wawancara langsung dengan penguji manusia, sedangkan TOEFL iBT menilai kemampuan berbicara melalui rekaman suara yang dievaluasi oleh beberapa penilai.
Jika kamu masih ragu memilih tes yang tepat, Lister siap membantumu memahami keunggulan masing-masing dan memberikan persiapan terbaik agar kamu bisa meraih skor maksimal.
Tips Menghemat Biaya TOEFL iBT
Mengingat biaya TOEFL iBT yang tidak murah, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghemat pengeluaran tanpa mengorbankan peluang mendapatkan skor tinggi.
Dengan persiapan yang tepat, kamu bisa menghindari tes ulang dan memastikan investasi kamu dalam ujian ini lebih efisien.
1. Mempersiapkan Diri dengan Baik
Salah satu cara terbaik untuk menghemat biaya TOEFL iBT adalah memastikan kamu siap sejak awal, sehingga tidak perlu mengulang tes.
Latihan intensif dengan menggunakan buku resmi TOEFL iBT dan latihan soal online gratis dari ETS bisa membantu kamu meningkatkan skor dalam satu kali tes.
Dengan berlatih secara konsisten, kamu akan lebih terbiasa dengan format soal dan dapat menjawab dengan lebih cepat serta akurat.
Semakin tinggi skor yang kamu raih dalam satu kali tes, semakin hemat biaya yang harus dikeluarkan.
2. Mendaftar Lebih Awal
Pendaftaran TOEFL iBT bisa mengalami kenaikan harga sewaktu-waktu, jadi lebih baik mendaftar lebih awal sebelum biaya meningkat.
Selain itu, pendaftaran yang dilakukan jauh-jauh hari bisa membantu kamu menghindari biaya tambahan akibat keterlambatan pendaftaran.
Dengan perencanaan yang matang, kamu juga bisa memilih tanggal tes yang paling sesuai dengan kesiapanmu. Ini akan mengurangi tekanan untuk mengikuti tes ulang dan mengeluarkan biaya tambahan.
3. Mencari Beasiswa yang Menanggung Biaya TOEFL
Jika biaya TOEFL iBT terasa berat, kamu bisa mencari beasiswa yang menanggung biaya tes ini. Beberapa program beasiswa seperti LPDP, Fulbright, dan Chevening menyediakan bantuan dana untuk biaya TOEFL iBT, sehingga kamu bisa mengikuti tes tanpa harus mengeluarkan biaya sendiri.
Pastikan kamu membaca persyaratan beasiswa dengan teliti sebelum mendaftar agar tidak melewatkan kesempatan mendapatkan bantuan biaya. Dengan strategi ini, kamu bisa lebih fokus pada persiapan tes tanpa perlu khawatir soal biaya.
Siap Raih Skor TOEFL iBT Tinggi dengan Persiapan Terbaik?
Lister bisa membantu kamu mempersiapkan diri menghadapi TOEFL iBT dengan strategi yang efektif dan terarah.
Dengan bimbingan TOEFL iBT dari tutor profesional, kamu bisa memahami format tes, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, dan menghemat biaya dengan mendapatkan skor tinggi dalam sekali tes.
Kursus Persiapan TOEFL Lister dilakukan secara online dengan jadwal fleksibel, cocok untuk mahasiswa maupun profesional yang ingin lolos persyaratan bahasa di universitas atau tempat kerja impian.
Pilihan kelas mulai dari 2x hingga 80x pertemuan, tersedia dengan harga mulai dari 1,5jutaan.
Selain itu, Lister juga menyediakan kursus bahasa Inggris akademik untuk meningkatkan kemampuan bahasa secara komprehensif. Dengan metode belajar yang interaktif, kamu bisa lebih percaya diri menghadapi ujian.
Yuk, persiapkan TOEFL iBT kamu sekarang! Konsultasikan kebutuhan belajar dengan mentor Lister melalui WhatsApp!
Sumber gambar sampul: Freepik